KEHIDUPAN RASUL PAULUS
KEHIDUPAN RASUL
PAULUS
Nama: PRIMANTA HOLAND BANGUN|
SMA DHARMA PUTRA ADVENT
LATAR BELAKANG
RASUL PAULUS DAN PERTOBATANNYA.
Paulus
dari Tarsus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3
Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan
ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus. Paulus
memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di
Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin, yang berkebudayaan
Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia
(sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah
pimpinan Gamaliel. Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut
mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi. Mulanya ia seorang penganiaya
orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa
Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus
Kristus.
Sebelum
bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya umat Kristen mula-mula. Ia adalah
seorang Farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat. Kisah Para Rasul juga
mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia "adalah orang Farisi,
keturunan orang Farisi"
Pertobatan
Paulus dapat diperkirakan antara tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34
dengan mengacu pada salah satu suratnya. Menurut Kisah Para Rasul,
pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia
mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia
menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24).
Pertobatan ini sangat istimewa dimana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya
datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari
Paulus sendiri.
PERJALANAN MISI
PERTAMA
Penulis
Kisah Para Rasul menyusun perjalanan Paulus menjadi tiga perjalanan terpisah.
Perjalanan pertama, (Kis. 13-14) awalnya dipimpin oleh Barnabas, yang mengambil
Paulus dari Antiokhia menuju Siprus kemudian Asia Kecil (Anatolia) selatan, dan
kembali ke Antiokhia. Di Siprus, nama Yunani "Paulus" mulai dipakai
menggantikan nama Yahudi "Saulus". Di sini ia memarahi dan membutakan
mata Elimas si penyihir (Kis 13:8-12) yang berusaha menghalang-halanginya
menyampaikan ajaran-ajaran mereka. Dari titik ini, Paulus digambarkan sebagai
pemimpin kelompok. Antiokhia dilayani sebagai pusat kekristenan utama dari
penginjilan Paulus.
PERJALANAN MISI
KEDUA
Dalam
perjalanan misi kedua, setelah pertikaian dengan Barnabas karena persoalan
Yohanes Markus, Paulus ditemani oleh Silas. Mereka berangkat dari Antiokhia,
menuju Siria dan Kilikia, dan tiba di selatan Galatia. Di Listra, Timotius
bergabung dengan mereka. Mereka menyeberangi daerah Frigia dan perbatasan
Misia. Lalu mereka bergabung dengan Lukas di Troas. Dia memutuskan untuk pergi
ke Eropa, dan di Makedonia ia mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa:
Jemaat Filipi. Juga di Tesalonika, Berea, Atena dan Korintus. Dia tinggal
selama 1,5 tahun di Korintus, di rumah sepasang suami-isteri, Akwila dan
Priskila (Kisah Para Rasul 18:11). Masa tinggalnya ini bersamaan dengan waktu
Galio menjabat singkat sebagai gubernur (prokonsul) di Akhaya dari 1 Juli 51
sampai 1 Juli 52. Pada musim dingin tahun 51, ia menulis surat pertama kepada
Jemaat Tesalonika, dokumen tertua dari Perjanjian Baru. Tahun berikutnya ia
kembali ke Antiokhia.
PENANGKAPAN
Paulus
tiba di Yerusalem tahun 57 membawa uang sumbangan yang dikumpulkan untuk jemaat
di sana dari kota-kota yang dikunjunginya. Ia disambut hangat, tetapi juga
ditanya dengan teliti oleh Yakobus mengenai tuduhan bahwa ia "mengajar
semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan
hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan
anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat" Yahudi. Paulus dianjurkan untuk melakukan upacara
pentahiran, supaya "semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka
dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap
memelihara hukum Taurat."
Tidak
berapa lama setelah sampai di Yerusalem, Paulus ditangkap dengan tuduhan
membawa orang-orang bukan Yahudi ke dalam Bait Allah. Paulus dibawa ke markas
tentara Romawi dan dihadapkan kepada gubernur Romawi Antonius Feliks di
Kaisarea. Ia ditahan selama 2 tahun, sampai gubernur yang baru, Perkius Festus,
membuka kembali kasusnya pada tahun 59. Karena tidak mau diadili di Yerusalem,
Paulus menyatakan banding kepada Kaisar, sehingga kemudian ia dikirim ke Roma
dengan naik kapal.
PERJALANAN KE
ROMA
Kisah
Para Rasul mencatat perjalanan Paulus ke Roma, termasuk kisah terdamparnya
kapal yang membawa Paulus di pulau Malta, dimana ia bertemu dengan Publius dan
penduduk pulau itu yang menyambut mereka dengan ramah. Setelah 3 bulan di sana,
Paulus berangkat lagi dan tiba di Roma tahun 60. Ia tinggal selama 2 tahun
dalam tahanan rumah. (Kis 28:16) Seluruhnya, Paulus menghabiskan 5,5 sampai 6
tahun dari masa pelayanannya sebagai orang tahanan di dalam penjara.
PENUTUP
Demikianlah Kehidupan
Rasul Paulus yang dapat saya sampaikan, kiranya kita dapat meneladani kehidupan
Rasul Paulus yang setia di dalam Kebenaran sampai akhirnya dia mati oleh karena
membela kebenaran.
Terima kasih Tuhan
Memberkati J
Komentar
Posting Komentar